Tuesday, December 4, 2007

Pulau Perasaan

mungkin kalian udah prnah baca crita ini,,tp b’hub MEANINGFULL bgt *buat gw sii gtuu,,hhe* jadi kekna gagda salahnya klu gw posting-in dblog ini yaa..^_^


Di suatu masa, tersebutlah suatu pulau dimana semua bentuk perasaan tinggal..
Kesenangan, Kesedihan, Keingin-tahuan, dan juga berbagai jenis perasaan,
termasuk rasa Cinta.

Suatu hari, tersebar berita bahwa pulau tersebut mulai tenggelam, sehingga
setiap Perasaan mempersiapkan perahunya masing-masing untuk meninggalkan Pulau.
Hanya Cinta yang tinggal, Cinta ingin menikmati keberadaaannya di Pulau sampai
saat terakhir.

Ketika Pulau tersebut hampir tenggelam, Cinta baru memutuskan untuk meminta
pertolongan.

Pertama, perahu dari Rasa Kecukupan melewati Cinta.

Cinta berkaya : "Kecukupan, bisakah engkau membawaku bersamamu"

Kecukupan menjawab : "Tidak, perahuku terisi penuh emas, perak dan permata,
tidak ada tempat buatmu"

Lantas Cinta memutuskan untuk bertanya pada Kesombongan; "Kesombongan, mohon
tolong aku !"

Kesombongan di perahunya yang cantik menjawab "Tidak bisa, engkau basah kuyup,
engkau akan mengotori dan merusak perahuku nan Cantik !"

Kemudian Kesedihan melintas; "Kesedihan, bolehkah aku pergi bersamamu ?" dan
Kesedihan pun menjawab "Oh...Cinta, aku begitu sedih, aku perlu sendirian... ."

Perahu Kesenangan pun melintas, tetapi ia demikian senangnya sampai tak
mendengar Cinta memanggil !"

Tiba-tiba, ketika Cinta hampir putus asa, terdengarlah suara "Marilah
Cinta....engkau ikut bersamaku". Ia adalah salah satu tetua di Pulau Perasaan.

Cinta merasa sangat bersyukur dan gembira, sampai-sampai ia lupa menanyakan
siapakah nama tetua itu. Ketika mereka sampai di daratan, sang tetua pun pergi
berlalu.

Cinta, menyadari betapa ia berhutang budi pada sang tetua, lantas bertanya
kepada tetua yang lain, yaitu Keingin-tahuan : "Siapa kah kiranya yang telah
menolongku ?"

"Dia adalah sang Waktu" jawab Keingin-tahuan.

"Sang Waktu ? Mengapa ia menolongku ?" tanya Cinta.

Keingin-tahuan tersenyum yang memancarkan kebijaksanaan yg dalam, ia menjawab "

"Sebab bukanlah Kecukupan harta atau Kesombongan rupa. Tidak pula Kesedihan
terdalam atau pun Kesenangan tertinggi. Melainkan hanya sang Waktu yang bisa
mengerti dan mengukur betapa besarnya arti sebuah Cinta"


^_^ chienTa

0 comments: